Senin, 24 Februari 2014

Taman Nasional Bali Barat

KEADAAN UMUM


Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi, yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Tiga sasaran pokok kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya:
  1. Menjamin terpeliharanya proses ekologis yang menunjang sistem penyangga kehidupan bagi kelangsungan pembangunan kesejahteran manusia.
  2. Terkendalinya cara-cara pemanfaatan sumber daya alam hayati sehingga terjamin kelestarian manfaatnya.
  3. Terpeliharanya keanekaragaman sumber genetik dan tipe-tipe ekosistem sehingga mampu menunjang pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Taman Nasional Bali Barat mempunyai luas 19.002,89 ha. terdiri dari kawasan terestrial seluas 15.587,89 ha. dan kawasan perairan selaus 3.415 ha dan sebagai salah satu kawasan kawasan konservasi, pengelolaan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) ditujukan untuk:
  1. Perlindungan populasi Jalak Bali beserta ekosistem lainnya seperti ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove, ekosistem hutan pantai dan ekosistem hutan daratan rendah sampai pegunungan sebagai sistem penyangga kehidupan terutama ditujukan untuk menjaga keaslian, keutuhan dan keragaman suksesi alam dalam unit-unit ekosistem yang mantap dan mampu mendukung kehidupan secara optimal.
  2. Pengawetan keragaman jenis flora dan fauna serta ekosistemnya ditujukan untuk melindungi, memulihkan keaslian, mengembangkan populasi dan keragaman genetik dalam kawasan TNBB dari gangguan manusia.
  3. Pemanfaatan secara lestari Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya ditujukan untuk berbagai pemanfaatan seperti:
      • sebagai laboratorium lapangan bagi peneliti untuk pengembangan ilmu dan teknologi.
      • sebagai tempat pendidikan untuk kepentingan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat.
      • obyek wisata akan pada zona khusus pemanfaatan yang dapat dibangun fasilitas pariwisata.
      • menunjang budidaya penangkaran jenis flora dan fauna dalam rangka memenuhi kebutuhan protein, binatang kesayangan dan tumbuhan obat-obatan.
Potensi TNBB meliputi berbagai jenis flora dan fauna liar, yang berstatus langka, dilindungi maupun yang keberadaannya masih melimpah, habitat dan letak geomorfologinya serta keindahan alamnya yang masih dalam keadaan utuh. Ekosistem di dalam kawasan TNBB cukup potensial dan lengkap yang meliputi perairan laut, pantai dan pesisirnya, hutan dataran rendah sampai pegunungan merupakan habitat alami bagi hidupan liar yang juga menunjukkan tingginya keanekaragaman hayati antara lain terumbu karang dan biota laut lainnya, vegetasi mangrove, hutan rawa payau, savana dan hutan musim. Flora dan fauna yang cukup beragam, sampai saat ini telah diidentifikasi 176 jenis flora meliputi pohon, semak, tumbuhan memanjat, menjalar, jenis herba, anggrek, paku-pakuan dan rerumputan. Untuk jenis fauna terdiri dari 17 jenis mamalia, 215 jenis burung (aves) , berbagai jenis reptil dan ikan.

Letak dan Luas
Secara administrasi pemerintahan, Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terletak dalam 2 kabupaten yaitu Kabupaten Buleleng dan Jembrana, Propinsi Bali. Taman Nasional Bali Barat mempunyai luas 19.002,89 ha. terdiri dari kawasan terestrial seluas 15.587,89 ha dan kawasan perairan selaus 3.415 ha.

Topografi

Topografi kawasan terdiri dari dataran landai (sebagian besar datar), agak curam, dengan ketinggian tempat antara 0 s.d 1.414 mdpl.
Terdapat 4 buah gunung yang cukup dikenal dalam kawasan, yaitu Gunung Prapat Agung setinggi ± 310 mdpl, Gunung Banyuwedang ± 430 mdpl, Gunung Klatakan ± 698 mdpl dan Gunung Sangiang yang tertinggi yaitu ± 1002 mdpl. Di perairan laut terdapat 4 pulau yang masuk dalam kawasan TNBB yaitu P. Menjangan ± 175 Ha, P. Burung, P. Gadung, dan P. Kalong.

Geologi dan Tanah
Berdasarkan Peta Tanah Tinjau P. Bali skala 1 : 250.000 (Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Wilayah DAS Pancoran, Teluk Terima, Balingkang Anyar Unda dan Sema Bor) tahun 1984 formasi Geologi, TNBB sebagian besar terdiri dari Latosol.

Iklim dan Hidrologi

Berdasarkan Schmidt dan Ferguson, kawasan TNBB termasuk tipe klasifikasi D, E, C dengan curah hujan rata-rata D : 1.064 mm / tahun, E : 972 mm / tahun, dan C : 1.559 mm / tahun.
Temperatur udara rata-rata 33o C pada beberapa lokasi, kelembaban udara di dalam hutan sekitar 86 %. Sungai-sungai yang ada dalam kawasan TNBB meliputi S. Labuan Lalang, S. Teluk Terima, S. Trenggulun, S. Bajra / Klatakan, S. Melaya, dan S. Sangiang Gede.

Aksesibilitas
Taman Nasional Bali Barat terletak di ujung barat Pulau Bali lebih kurang 2 Kilometer dari Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk. Untuk sampai ke kawasan ini dapat dicapai dengan kendaraan darat. Dari Ibu Kota Propinsi Bali, Denpasar, dapat ditempuh selama ±4 jam perjalanan darat, selain itu juga dapat ditempuh dari Singaraja selama ±2 jam.

Keadaan Penduduk di Sekitar Kawasan
Seperti penduduk lainnya yang berbatasan langsung dengan hutan yang merupakan kawasan konservasi, ketergantungan penduduk terhadap sumberdaya hutan juga masih cukup tinggi. Ketergantungan ini biasanya terhadap sumberdaya kayu bakar untuk keperluan rumah tangga maupun sumberdaya pakan ternak. Ketergantungan ini tentunya juga sedikit banyak akan mempengaruhi keutuhan dan kelestarian sumberdaya kawasan konservasi. Selain itu, sumberdaya hutan yang seringkali dijadikan komoditi dan diambil dari Taman Nasional oleh penduduk diantaranya satwa-satwa liar.

Sarana Prasarana Pendukung Sekitar Kawasan
Beberapa sarana dan prasarana untuk kepentingan wisata alam yang ada antara lain : beberapa obyek wisata yang berada di dalam kawasan Taman Nasional maupun di sekitar kawasan Taman Nasional. Untuk di dalam kawasan Taman Nasional, kebanyakan berupa wisata budaya yang berupa pura. Beberapa sarana yang dimiliki oleh Taman Nasional diantaranya Information Centre di Kantor Taman Nasional, shelter-shelter yang tersebar di dalam kawasan.

Taman Nasional Bali Barat, terletak di ujung barat Pulau Bali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar